Friday, January 24, 2014

Makalah Perkembangan Pembelajaran Matematika di Indonesia

      A. Pengertian Pembelajaran
Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media, seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar (Sanjaya, 2008).
Dalam istilah “pembelajaran” yang lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar, siswa diposisikan sebagai subyek belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut beraktivitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian kalau dalam istilah “mengajar (pengajaran)” atau teaching menempatkan guru sebagai “pemeran utama”memberikan informasi, maka dalam “instruction” guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, me-manage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa. Mengajar merupakan bagian dari pembelajaran, di mana peran guru lebih ditekankan pada bagaimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu (Sanjaya, 2008).
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Dewasa ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menjamin terlaksananya pembelajaran bermakna para peserta didik, didorong membangun sendiri pemahamannya, dan guru berperan sebagai fasilitator. Guru bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik. Sumber pengetahuan tersebut sesunguhnya demikian banyak dan semuanya berada dalam lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik dituntut lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Kreatifitas pembelajaran matematika di Indonesia ini perlu terus dikembangkan, karena itu matematika mesti diajarkan secara menarik dan terhubung dengan dunia nyata sehingga siswa senang.
Metoda-metoda dan strategi pembelajaran yang sudah diterapkan di Indonesia begitu banyak, namun belum optimal dalam pelaksanaannya. Sehingga guru pun masih bingung untuk menerapkan metode pembelajaran yang baik untuk peserta didiknya.

      B. Perkembangan Pembelajaran Matematika Di Indonesia
1.      Pembelajaran Matematika Tradisional
Pembelajaran Matematika di Indonesia sudah lama ada jadi kita akan membahas terlebih dahulu secara trdisionalnya. Berawal sejak Indonesia terlepas dari penjajahan kolonial, maka mulailah berbenah diri menyusun sebuah program pendidikan untuk rakyatnya. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diletakan sebagai mata pelajaran wajib bagi peserta didik pada setiap tingkatan, mulai dari tingkat dasar, menengah sampai pada tingkatan atas. Pada saat itu matematika lebih memfokuskan pada konsep hitung dan cara menghitung. Materi-materi yang diberikan seakan sudah menjadi konsensus pada masyarakat, sehingga jika ada perubahan-perubahan maka munculah protes-protes terhadap pendidikan matematika.
Untuk pertama kali yang diperkenalkan kepada siswa adalah bilangan asli dan membilang, kemudian penjumlahan dengan jumlah kurang dari sepuluh, pengurangan yang selisihnya positif dan lain sebagainya. Ada beberapa ciri dalam pendidikan matematika tradisional menekankan pada hafalan daripada pengertian. Sehingga pembelajaran matematika pada masa itu menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan lain sebagainya. Operasi hitung pada masa itu terfokus pada perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Proses dimana melakukan operasi hitung mulai dari mendahulukan perkalian kemudian pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Namun pada tahun 1974 operasi hitung ini tidak lagi kuat, banyak kasus yang dapat melemahkan pendapat tersebut.

Sedang pada sekolah tingkat menengah materi yang diajarkan adalah Aljabar dan Goemetri bidang. Geometri ini diajarkan secara terpisah dengan Geometri ruang selama tiga tahun. Sedangkan yang diberikan di sekolah menengah atas adalah aljabar, geometri ruang, goneometri, geometri lukis, dan sedikit geometri analitik bidang. Geometri ruang tidak diajarkan serempak dengan geometri ruang, geomerti lukis adalah ilmu yang kurang banyak diperlukan dalam kehidupan sehingga menjadi abstrak dikalangan siswa.
Download Makalah Lengkap Perkembangan Pembelajaran Matematika di Indonesia
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dapatkan pemberitahuan artikel terbaru di facebook? like this...

Like agar proses download lebih cepat, tunggu 5 detik SKIP ADD (pojok kanan atas)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Download di bawah sini.
Makalah Perkembangan Pembelajaran Matematika di Indonesia (DOC)

Related Post | Artikel Terkait



Newer Post Older Post Home
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik dan sopan, komentar tidak mengandung unsur pelecehan, pornografi, dan pelanggaran undang-undang. Terimakasih telah berkomentar dengan baik. Salam Dian Share.